Begini Cara Gabungkan Dunia Pendidikan dan Industri
Pendidikan menengah atas di Indonesia membutuhkan pengembangan kurikulum baru. Terutama untuk pendidikan vokasi atau kejuruan yang bisa mencetak lulusan siap kerja.
Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menjelaskan untuk para siswa selain hardskill juga dibutuhkan softskill agar siap bersaing di dunia kerja.
Misalnya nanti para siswa SMK akan menjalani magang minimal 1 semester. “SMK sekolahnya 3 tahun minimal 1 semester magang, supaya softskillnya kuat dan kami saat ini sedang membuat kurikulum baru dan dirilis Maret 2021,” kata Wikan di Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Dia mengungkapkan kurikulum ini nantinya bisa membuat siswa lebih simpel, fleksibel dan adaptif di dunia kerja. Wikan menyebut nantinya kurikulum juga tidak akan saklek, pihaknya akan membebaskan sekolah untuk mendetailkan kurikulum tersebut dengan link and match yang sesuai dengan industri.
Selain itu ada juga program SMK ditambah 3 semester magang. Konsep ini nantinya akan membuat para siswa lebih banyak praktik dengan diawasi oleh guru atau pelatih di tempat magang setara dengan lulusan D2.
“Ini akan lebih matang dan sudah punya sertifikasi. Ya contohnya bisa jadi ahli las di bawah air, upahnya itu US$ 500 per jam selama ini kan yang punya skill itu orang-orang luar negeri saja,” jelas dia.
Wikan menyebut para siswa saat ini juga harus meningkatkan jejaring dengan orang banyak, meluaskan jangkauan pertemanan, melakukan presentasi proyek hingga mempererat kerja tim hingga menerima perbedaan pendapat.